Sidikul.com – Apakah Anda pernah mendengar prive? Ya istilah ini sering digunakan dalam dunia bisnis yang mengacu pada penarikan dana oleh owner atau investor dari keuntungan bisnisnya untuk kepentingan pribadi.
Kegiatan tersebut tentu dapat berimbas pada kegiatan perusahaan. Maka dari itu, prive perlu dikelola dengan bijak, agar tidak berpengaruh buruk pada perusahaan.
Untuk mengetahui bagaimana cara pengelolaan prive dengan tepat, kali ini kami akan membahasnya dengan lengkap. Simak hingga selesai ya!
Daftar Isi
Apa Itu Prive?
Sebelum mengetahui lebih lanjut bagaimana cara pengelolaan prive, ada baiknya pahami dulu apa maksud dari istilah ini.
Prive sendiri adalah kegiatan penarikan modal, baik berupa sejumlah uang maupun aset yang dilakukan oleh pemilik bisnis atau investor untuk keperluan pribadinya. Pemilik bisnis bebas menarik modal yang senilai dengan modal awalnya, yang tentu hal ini bisa saja berimbas pada keberlangsungan bisnis.
Dalam dunia bisnis, investor memang dikenal memberikan sejumlah dana, aset, hingga saham di sebuah perusahaan dan modal yang diinvestasikan tersebut dapat ditarik kembali.
Dengan catatan, penarikan dana tersebut harus sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan. Prive harus melalui persetujuan komisaris, jika sudah melalui persetujuannya, barulah prive dapat digunakan oleh investor.
Dalam transaksi prive, terdapat empat kategori yang penting juga untuk Anda ketahui, di antaranya:
- Gaji yang akan dibayarkan pada mitra aktif maupun mitra pasif yang modalnya tidak terbagi dalam saham.
- Pembagian nama baik dan laba dalam bentuk apapun.
- Mitra aktif atau sekutu pasif yang melakukan penarikan modal.
- Anggota perseroan komanditer yang menggunakan dana untuk kepentingan pribadi.
5 Cara Mengelola Prive dengan Baik
Setelah Anda memahami tentang apa itu prive, saatnya ketahui bagaimana cara pengelolaan prive dengan baik dan benar. Berikut penjelasannya.
1. Siapkan Dana Cadangan
Cara pengelolaan prive yang pertama yaitu dengan menyiapkan dana cadangan. Hal ini dilakukan agar keuangan perusahaan tidak terganggu saat investor menarik modal secara tiba-tiba.
Dana cadangan ini dapat menjadi backup untuk memenuhi keperluan yang tidak terduga. Misalnya dengan mengambil dari laba yang ditahan.
2. Membatasi Jumlah Prive
Membatasi jumlah prive merupakan salah satu cara tepat dalam pengelolaannya. Sangat disarankan untuk memiliki batas jumlah penarikan, yaitu jangan sampai melebihi 50% dari modal awal agar kestabilan finansial perusahaan tidak terganggu.
3. Tidak Lebih dari Laba Hasil
Selanjutnya, untuk menghindari permasalahan keuangan, buatlah aturan penarikan. Misalnya, penarikan harus kurang atau di bawah dari laba yang diterima oleh investor.
Pengurangan harga jual dengan harga pokok akan menghasilkan sebuah laba. Laba itulah yang kemudian dijadikan batasan agar penarikan aset atau modal tidak kurang dari nominal tersebut.
4. Pisahkan Urusan Pribadi dan Perusahaan
Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah memisahkan urusan pribadi dan urusan perusahaan. Ini dapat dilakukan dengan menghimbau agar investor tidak terlalu banyak menarik modal untuk memenuhi gaya hidup mereka atau menggunakannya secara berlebihan.
5. Evaluasi
Cara terakhir yang dapat dilakukan untuk mengelola prive secara tepat yaitu melakukan evaluasi secara rutin untuk memantau aktivitas investor dalam mengelola modal perusahaan.
Pastikan agar investor tidak menarik dana melebihi persentase yang diberikan agar tidak memengaruhi kinerja bisnis.
Melihat beberapa langkah di atas, penting kiranya bagi perusahaan memiliki catatan keuangan yang valid dan terkelola dengan baik, karena ini menyangkut aset perusahaan.
Pencatatan yang baik itu dapat membantu perusahaan memiliki catatan keuangan yang baik pula. Dalam hal ini, banyak perusahaan yang sudah menggunakan Software Akuntansi untuk mendukung pencatatan keuangan bisnis dalam mengelola prive secara cepat, tepat, dan efektif.
Sebab, bila perusahaan sudah cukup besar, tentu sangat merepotkan jika menggunakan pembukuan manual dalam membuat laporan keuangan, apalagi untuk penghitungan aset.
Belum lagi, biasanya pembukuan manual rentan mengalami kesalahan. Karena seringkali pencatatan dilakukan hanya pada program excel atau kertas saja.
Untuk itulah, penggunaan software akuntansi yang memiliki fitur-fitur lengkap digunakan oleh banyak perusahaan sebagai solusi yang tepat dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi pencatatan akuntansi mereka, yang dengan begitu pengelolaan prive dapat dilakukan dengan baik dan benar.
Itulah lima cara yang dapat diterapkan dalam mengelola prive di perusahaan Anda. Semoga informasi kali ini membantu ya!